Syekh Ali Jaber Ditusuk, Siapa Pelakunya? -->

Silakan ketik kata kunci

Recent Posts

Syekh Ali Jaber Ditusuk, Siapa Pelakunya?


Salah seorang ulama dan pendakwah kondang, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Ahad sore (13/9/2020).

Pelaku berbaju biru tiba-tiba berlari ke atas panggung dan berusaha menikam perut Syekh Ali Jaber. Beruntung Syekh Ali sempat menghindar, namun tetap mengenai lengan sebelah kanannya.

Kapolsek Tanjungkarang Barat, AKP David Jacson membenarkan insiden itu. "Ada laporannya. Pelaku juga sudah diamankan," katanya. 

Pelaku diketahui bernama Alfin Andrian, warga Sukajawa. Diduga pelaku mengalami gangguan jiwa.
 
Ketika ditanya tentang sosok pelaku, Syekh Ali Jaber mengatakan pelaku berperawakan kurus dan berusia sekitar 20 tahun. 

Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dilihat dari wajahnya saat berhadapan, sepertinya tidak mungkin pelaku melakukan penusukan atas inisiatif sendiri. "Seperti ada dorongan atau ada yang menyuruh," tambahnya.

Kasus upaya pembunuhan terhadap ulama bukan hanya sekali ini terjadi. Dua bulan lalu, seorang imam masjid di Pekanbaru juga ditusuk orang tak dikenal dan mengenai dada sebelah kiri. 

Pada tahun 2018, ingatan semua orang masih segar saat di mana-mana terjadi penganiayaan hingga pembunuhan terhadap ulama. KH Umar Basri di Bandung, Ustadz Prawoto Komandan Brigade Persis juga dianiaya hingga akhirnya meninggal, dan beberapa ulama lainnya. Pelakunya sama: orang gila?

Ada apa dengan orang gila? Mengapa banyak orang gila yang menganiaya ulama? Benarkah mereka gila? Benarkah hanya kebetulan atau sebenarnya ada pemain di balik layar? 

Fakta persidangan mengungkapkan, Asep Maftuh, yang membunuh Ustadz Prawoto ternyata tidak gila. Hakim memvonisnya tujuh tahun penjara. 

Hanya sayang, peristiwa itu tidak diungkap lebih dalam. Apa motifnya, adakah yang menyuruhnya? 

Kembali pada kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Mungkinkah pelaku melakukannya atas inisiatif sendiri? 

Tentu saja, dia harus punya motif yang sangat kuat jika memang ingin melakukan pembunuhan terhadap seorang ulama besar. Apalagi di tempat yang sangat ramai. 

Ekstrimisme seperti ini harus diurai sampai ke akarnya. Kalau mau dibilang, inilah bentuk radikalisme yang sesungguhnya. Jika aparat tidak bisa mengusut, jangan salahkan masyarakat jika bergerak sendiri. Sebab bagi umat Islam, ulama adalah aset umat, sosok yang harus dimuliakan dan dihormati. 

Penulis: Rafif Amir
Editor: Rafif Amir 
Join Telegram @rafifamir @rafif_amir
Cancel