Selasa, 13 Oktober 2020
Markas Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) diserang oleh polisi pada Selasa malam (13/10). Dalam video yang beredar, tampak sekretariat yang berlokasi di Menteng Raya 58 Jakarta Pusat itu sangat berantakan. Kaca-kaca pecah dan sejumlah fasilitas hancur.
Sekitar 16 orang aktivis PII dan GPII ditangkap. Seorang ibu dan bayinya yang berusia 3 bulan turut terpapar gas air mata.
Sebagaimana dilansir kanigoro.com, peristiwa itu terjadi pukul 19.50. Saat itu terjadi keributan di Jalan Kramat Jaya. Polisi memburu massa yang lari ke dalam markas PII.
Polisi menembakkan gas air mata dan mengobrak-abrik markas PII. Terjadi pemukulan dan penganiayaan, sehingga dalam video yang beredar terlihat ceceran darah di lantai.
Menurut pengakuan sejumlah pengurus PII, mereka tidak ikut aksi. Hanya memang, markas mereka menjadi tempat transit dan parkir kendaraan demonstran.
Atas insiden ini, PII mengeluarkan pernyataan pers. Selain mengecam keras tindakan brutal aparat, mereka juga menuntut para pengurus PII yang ditangkap segera dibebaskan. Mereka juga meminta agar Polda Metro Jaya mengusut kasus itu dan menindak tegas oknum yang terlibat.
Penulis: Rafif Amir
Editor : Rafif Amir
Cancel