Pemerintah Akan Memblokir Media Sosial yang "Bandel" -->

Silakan ketik kata kunci

Recent Posts

Pemerintah Akan Memblokir Media Sosial yang "Bandel"

Johnny G Plate

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan akan membuat aturan baru terkait media sosial.

Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Pangerapan dalam keterangan persnya, Senin (19/10).

Menurut Semuel, dalam peraturan baru itu nanti para pelanggar akan dikenakan sanksi berupa denda sebelum kemudian medsos yang bersangkutan diblokir.

"Adanya aturan ini untuk memberikan efek jera,” kata Semuel.

Adapun medsos yang akan diberikan sanksi adalah medsos yang dinilai menyebarkan informasi hoaks dan meresahkan masyarakat.

Langkah pemerintah ini menuai kontroversi. Pasalnya, penerintah sendiri tidak memiliki indikator yang jelas tentang hoaks atau tidaknya sebuah informasi.

Bahkan, Menkominfo, Johnny G. Plate dalam tayangan Mata Najwa (14/10), sempat membuat pernyataan yang menggelikan. "Kalau pemerintah sudah bilang hoaks, ya hoaks," katanya.

Koordinator BEM SI, Remy Hastian, merespon pernyataan menkominfo tersebut dan mengatakan bahwa pemerintahlah yang selama ini menciptakan disinformasi.

Sebagai contoh, soal UU Ciptaker yang banyak ditentang. Pemerintah tidak dapat menyampaikan informasi yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Yang tak kalah bikin geli, saat salah satu oknum polisi tak bisa menjawab pertanyaan dari presenter Kompas TV. "Apa dasar Anda mengatakan bahwa itu hoaks, sementara drafnya juga belum jelas?" Oknum tersebut tampak kebingungan dan mencari-cari alasan.

Pelaksanaan UU ITE yang sudah ada saja dinilai banyak disalahgunakan oleh pemerintah. Mereka yang ditangkap adalah orang-orang yang kontra terhadap pemerintah. Sementara banyak kegaduhan dan hoaks yang diciptakan orang-orang pro pemerintah, tapi mereka tak tersentuh sama sekali oleh UU ITE ini.

Ditambah lagi akan dibuat peraturan baru. Dengan dalih mengentikan hoaks. Wajar kalau ada yang curiga, bahwa ini akan dijadikan sebagai senjata tambahan untuk membungkam kritik yang dialamatkan pada pemerintah. Karena selama ini, suara netizenlah yang paling lantang terdengar, di saat media mainstream tiarap dalam mengabarkan sejumlah "bau busuk" yang tercium dari arah istana.

Penulis: Rafif Amir
Editor: Rafif Amir 
Join Telegram @rafifamir @rafif_amir
Cancel