Perkembangan
teknologi tidak lagi dalam hitungan tahun atau bulan, akan tetapi hari. Yang mampu mengubah pola hidup manusia tampaknnya
tidak mampu menjamin semua berkembang dengan baik.
Seperti halnya
budaya literasi di Negeri Seribu Candi, perkembangannya tidak seperti yang kita
harapkan. Masyarakat sangat terbuka menerima
setiap perkembangan teknologi yang ada. Namun mereka tidak mampu melihat dan
menyadari bahwa literasi juga bisa berkembang di dalamnya.
Ketidakmampuan
mereka menyadari adanya literasi di
dalam teknologi kemungkinan salah satunya karena fasilitas aplikasi. Kemudahan
komunikasi dengan media sosial yang ditawarkan oleh teknologi membuat
masyarakat terlena.
Jika kita
cermati kembali perkembangan jejak teknologi di negeri kita dikutip dari Web kominfo berdasarkan data UNESCO,
masyarakat Indonesia sangat aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian
mmenyimpulkan 4 dari 10 orang di Indonesia aktif menggunakan media sosial, seperti
facebook yang memiliki 3,3 juta pengguna dan WhatsApp memiliki 2,9 juta
pengguna. Tingginya angka penggunaan media sosial di Indonesia tidak mampu
menumbuhkan literasi. Namun justru
sangat rawan dengan penyebaran konten negatif yang bersifat provokasi bahkan
ujaran kebencian yang semakin membuka terjadinya konflik.
Ada juga satu
riset "World`s Most Literate Nations
Ranked", yang dilakukan oleh
Central Connecticut State University pada bulan Maret tahun 2016, Indonesia
dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca, persis
dibawah negara Thailand (59) dan diatas Bostwana (60). Padahal dari segi
penilaian infrastruktur pendukung minat baca, peringkat Indonesia berada di
atas negara - negara Eropa.
Riset dari digital marketing, Emarketer
memperkirakan pata tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah
tersebut, membawa Indonesia pada peringkat pengguna smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan
Amerika.
Ini fakta -
fakta yang tidak bisa kita pungkiri lagi, tetapi harus dicari penyebab dari
budaya literasi di Indonesia yang tidak berkembang, dengan adanya penunjang
infrastruktur yang baik.
Hal ini perlu
adanya kajian - kajian yang mendalam lagi. Dengan semangat meningkatkan literasi, ayo... kita budayakan
"MEMBACA DIMULAI DARI SAYA."
Editor: Suyanik
Cancel